Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2013
Museum Situs Kepurbakalaan Banten Lama merupakan museum situs, Unit Kerja dari Balai Pelestarian Cagar Budaya Banten. Museum ini dapat dikunjungi Pada : Hari        : Senin s.d. Jumat Jam         : 09.00 – 16.00 WIB Jumat Istirahat : 11.00-13.30 WIB Hari Sabtu, Minggu, Hari Cuti Bersama dan Hari Libur Nasional MUSEUM TUTUP Aksesibilitas ke Museum Situs Kepurbakalaan Banten Lama: Museum Situs Kepurbakalaan Banten Lama berlokasi di Desa Banten, Kecamatan Kasemen, Kota Serang, Provinsi Banten, berada sekitar 12 km dari Kota Serang ke arah utara. Akses ke museum ini dapat dicapai dengan menggunakan kendaraan pribadi baik roda empat maupun roda dua, serta kendaraan umum berupa angkutan perkotaan jurusan Karangantu dari terminal Bus Pakupatan atau dengan “Odong-Odong” dari Kota Serang langsung ke Museum Situs Kepurbakalaan Banten Lama, PP.

Sejarah Kesultanan Banten dan Tempat Bersejarah di Kawasan Banten Lama

Sejarah Kerajaan Banten Sebagaimana diketahui bahwa Banten Lama merupakan situs kota Islam, bekas ibukota Kerajaan Banten yang didirikan pada tahun 1526, setelah dipindahkannya dari pedalaman, yakni Banten Girang (Djajadiningrat, 1983: 145-146). Kesultanan Banten diresmikan tahun 1552 sebagai vassal Kerajaan Demak. Raja pertamanya adalah Hasanuddin yang merupakan putra Sunan Gunung Jati dari Cirebon. Ia memerintah pada 1552-1570. Pada masa pemerintahannya didirikan Keraton Surosowan, yang merupakan istana tempat tinggal raja dan keluarganya. Hasanuddin wafat pada 1570 (Michrob, 1993: 69-71). Pengganti Hasanuddin adalah putranya yang terkenal dengan nama Maulana Yusuf. Pada 1580, Maulana Yusuf wafat dan digantikan oleh putranya, yakni Maulana Muhammad, yang baru berumur 9 tahun sehingga pemerintahan dipegang oleh Mangkubumi sampai raja sendiri menjadi dewasa. Maulana Muhammad wafat 1627 pada saat melakukan penyerangan ke Palembang. Kemudian ia digantikan oleh putranya, Abdulmu