Nisan Cina Koleksi MSKBL

-





Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kegiatan Renovasi Gedung Museum Situs Kepurbakalaan Banten Lama

-
Sehubungan dilakukan kegiatan renovasi baik pada Gedung Museum Situs Kepurbakalaan Banten Lama maupun pada tata pamernya, maka untuk sementara kegiatan pelayanan pengunjung baik pada pameran tetap maupun pameran temporer ditiadakan (efektif September - Desember 2013), sedangkan pelayanan hanya dilakukan kepada pengunjung yang akan mengunjungi situs-situs di Kawasan Banten Lama. Pelaksanaan kegiatan kantor MSKBL sementara menempati Mess Pusat Arkeologi Nasional yang berada di Banten Lama (di sebelah kiri Areal MSKBL). "The services of the Banten Lama Site Museum’s (MSKBL’s) visitors to our permanent exhibition and temporary exhibition is lifted for the time being due to the renovation of the museum’s building also its collection displays that is put it in operation on September until December 2013. In addition, the office of the Banten Lama Site Museum (MSKBL) is relocated, for a short while, it resides on the Pusat Arkeologi Nasional’s Mess at Banten Lama that
Baca selengkapnya

Sejarah Kesultanan Banten dan Tempat Bersejarah di Kawasan Banten Lama

-
Sejarah Kerajaan Banten Sebagaimana diketahui bahwa Banten Lama merupakan situs kota Islam, bekas ibukota Kerajaan Banten yang didirikan pada tahun 1526, setelah dipindahkannya dari pedalaman, yakni Banten Girang (Djajadiningrat, 1983: 145-146). Kesultanan Banten diresmikan tahun 1552 sebagai vassal Kerajaan Demak. Raja pertamanya adalah Hasanuddin yang merupakan putra Sunan Gunung Jati dari Cirebon. Ia memerintah pada 1552-1570. Pada masa pemerintahannya didirikan Keraton Surosowan, yang merupakan istana tempat tinggal raja dan keluarganya. Hasanuddin wafat pada 1570 (Michrob, 1993: 69-71). Pengganti Hasanuddin adalah putranya yang terkenal dengan nama Maulana Yusuf. Pada 1580, Maulana Yusuf wafat dan digantikan oleh putranya, yakni Maulana Muhammad, yang baru berumur 9 tahun sehingga pemerintahan dipegang oleh Mangkubumi sampai raja sendiri menjadi dewasa. Maulana Muhammad wafat 1627 pada saat melakukan penyerangan ke Palembang. Kemudian ia digantikan oleh putranya, Abdulmu
Baca selengkapnya