Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2015

Buku Sejarah Banten

Gambar
Judul Buku : Banten, Sejarah dan Peradaban Abad X-XVII Penulis        : Claude Guillot Penerbit      : KPG (Kepustakaan Populer Gramedia) Banten merupakan salah satu wilayah di Pulau Jawa yang memiliki kisah sejarah, sehingga banyak sumber sejarahnya yang hanya saja sampai saat ini belum banyak tergali. Banten memiliki kekhasan tradisi sebagai daerah yang berada diantara dua tradisi utama Nusantara, yakni tradisi Kerajaan Jawa dan tradisi tempat perdagangan melayu. Dahulu masyarakat Kerajaan Banten tidak menulis sejarahnya sendiri, akan tetapi para pengunjung asing yang mengunjungi daerah tersebut banyak menorehkan tinta mengenai keelokan daerah ini. Alhasil, rekonstruksi atas masyarakat, kebudayaan, dan mentalitas di daerah ini lebih baik daripada di daerah-daerah lainnya di Nusantara. Kumpulan tulisan dalam buku Banten: Sejarah dan Peradaban Abad X-XVII ini membicarakan tiga topik utama, yakni Banten sebelum kedatangan Islam, komponen-komponen dari masyarakat Banten zaman

Renovasi Gedung dan Saluran Air

Sejak akhir Juni 2015, Museum Situs Kepurbakalaan Banten Lama sedang mengalami renovasi gedung, yakni penambahan ruangan-ruangan baru yang nanti difungsikan sebagai sarana pelengkap bagi suatu bangunan museum. Ruang pamer temporer yang menjadi objek renovasi dengan berat hati kami tutup sampai kegiatan renovasi selesai. Sampai saat ini, pertengahan bulan Nopember 2015, kegiatan renovasi tersebut belum rampung, bahkan ditambah adanya perbaikan saluran air untuk fasilitas MCK. Oleh karena itu, toilet museum sementara ini ditutup karena kelangkaan air sehingga tidak dapat digunakan. Kami, atas nama pengelola Museum Situs Kepurbakalaan Banten Lama, mohon maaf yang sebesar-besarnya kepada seluruh pengunjung dan calon pengunjung museum atas ketidaknyamanan akibat kegiatan renovasi tersebut. Semoga kegiatan renovasi dan perbaikan saluran air lekas rampung, sehingga para pengunjung dapat berkunjung secara nyaman. Terima kasih atas perhatian dan dukungan para pengunjung Museum Situs Kepu